Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Moral of the Story

Beberapa bulan belakangan ini, sepertinya para pemirsa di tanah air dihebohkan dengan tontonan yang lain dari pada yang lain. Bukan film-film box office , sinetron, ftv, talk show, ataupun sitcom. Melainkan film serial India berjudul Mahabharata. Saya sendiri tidak terlalu tertarik dengan film-film kolosal seperti itu. Tapi anehnya, di mess sendiri yang paling rajin nonton film Mahabharata malahan para mas-mas dan bapak-bapak. Kagetnya lagi, waktu saya pulang kampung lebaran kemarin, di tiap rumah yang saya kunjungi untuk silaturahmi, gak di desa gak di kota, tiap malam pasti yang sedang tune in adalah channel tv ANTV yang sedang memutar episode film tersebut. Ckkckkk. Yang paling bikin salut lagi, selain orang dewasa, ternyata anak SD juga hobi banget nonton serial ini. Sepupu saya yang masih SD aja sampai-sampai hafal dengan nama-nama seluruh tokohnya yang ribet itu (ya iyalah ribet, namanya aja pake istilah bahasa Sansekerta yang kadang ada tiga suku kata). Karena penasa...

Bonek Suroboyo

Menurut wikipedia, istilah “Bonek” merupakan akronim bahasa Jawa dari kata Bondho Nekat (modal nekat). Istilah “Bonek”, biasanya ditujukan kepada sekelompok pendukung atau supporter kesebelasan Persebaya Surabaya. Untuk judul entri kali ini, saya pikir paling cocok jika menggunakan judul “Bonek Suroboyo.” Walaupun kami bukan penggemar Persebaya, ikhtiar dibarengi dengan bondho nekat kali ini, sukses membawa kami sampai ke tanah Dewi Anjani. Yeyyy. \m/ Berikut kenekatan-kenekatan yang berhasil dirangkum: Gak rajin olahraga, nekat mendaki gunung. Gak pernah naik gunung, nekat mendaki gunung tertinggi kedua di Indonesia, gunung Rinjani, di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (3726 mdpl). Sudah tahu medan pendakian Rinjani berat, nekat ngajak orang tua mendaki gunung. Mendaki berlima, tetap nekat menyewa dua tenda dome dan hanya tiga sleeping bag. Bawa tenda, pakaian, dan stok logistic untuk lima orang, tapi nekat gak mau nyewa porter, malahan dibawa sendiri, cuman gara-gara ...

Hedonisme-Ku

Sebulan ngobrak-ngabrik rumah, nemu banyak buku yang dikumpulin dari zaman SMP. Gak kerasa, ternyata sudah lebih dari 100 buku yang terkumpul. Itupun belum termasuk komik-komik series dan majalah-majalah National Geographic. Kalau di perhatikan, ternyata selera bisa berubah seiring dengan bertambahnya umur. Jaman SMP, hobby banget mengkoleksi komik dan bacaan novel ringan macam Teen-Lit (Teenage Literature). Penulis Teen-Lit favorit yang paling juara, siapa lagi kalau bukan Meg Cabot. Bahkan novelnya saja sudah difilmkan oleh Walt Disney Picture, dengan judul yang sama “Princess Diaries”. Beranjak SMA, mulai nge-trend novel-novel fantasi. Gak mau ketinggalan, semua seri perjalanan Harry Potter, dengan sabar saya kumpulkan bahkan sampai saya kuliah semester VII. The Lord of The Ring sukses jadi novel fantasi favorit saya mengalahkan buku karangan J.K. Rowling tersebut. Mulai kuliah, beranjak ke genre novel-novel misteri karya Dan Brown. Sekali baca, semakin bikin penasaran, da...

Obrolan di “Wong Solo”

Topik kali ini bermula saat saya ditraktir seorang rekan kerja di rumah makan Wong Solo. Ketika seorang teman memesan menu cumi-cumi balado, teman saya lainnya langsung mengingatkan untuk tidak memesan es jeruk ataupun jeruk hangat. Loh? Kenapa? Saya jadi bingung sendiri. Kemudian rekan kerja saya ini mengeluarkan tablet- nya, dan membuka article di kaskus , yang menjelaskan tentang larangan memakan atau meminum jeruk setelah memakan seafood. Dan tidak tanggung-tanggung, disana dijelaskan dengan sangat frontal mengenai seorang wanita yang mengalami kondisi dimana hati, jantung, ginjal, pembuluh darahnya rusak, usus keluar darah, pembuluh darah melebar hingga wanita itu meninggal mengenaskan dengan kelima panca indera keluar darah setelah mengkonsumsi vitamin C dan sebelumnya memakan banyak udang. Nah, kalau memang benar adanya, mengapa sampai detik ini, di rumah makan yang menjual menu seafood, masih saja disediakan daftar menu minuman yang mengandung viamin C tinggi, seperti ju...

Obrolan di Bus

Peringatan sebelumya: Tidak bermaksud memperkenalkan permainan haram ini ke khalayak ramai, tapi sesuai dengan label pada entri ini, “Just for my curiosity.” Entri ini bermula ketika saya duduk di samping seorang rekan kerja di bus, ketika akan pulang ke mess. Tidak sengaja ketika saya melihat-lihat gallery photo di iPhone-nya saya menemukan gambar deretan angka-angka, kemudian prasangka saya mengenai permainan haram itu pun muncul. Sebagai orang yang awam perihal permainan togel ini, rasa ingin tahu saya pun timbul. Daftar pertanyaan pun bermunculan dan meluncur begitu saya tanpa putus-putus. Dimulai dari, apa sih togel itu? Berapa sih angka togel yang bisa dipertaruhkan? Seberapa banyak sih yang bisa kalian dapat kalau kalian menang? Siapa yang jadi bandarnya? Memangnya angka yang keluar bisa dipercaya? Bagaimana kalau kalian ditipu? Angka togelnya keluarnya kapan? Sehari berapa kali? Kamu pernah menang? Kenapa kalo menang dua angka, pengalinya ganjil? Kenapa harus d...

Kangen Lampu!

Earth Hour 2014. Gelap-gelapan sejam, gak ada lampu, sendirian, hape dimatikan, gak ada SMS-an ataupun whatsapp-an, serta browsing-browsing . Ternyata ini toh rasanya kecanduan. Setelah mematikan seluruh lampu di kamar, termasuk lampu kamar mandi. Saya sedikit menyingkap tirai di kamar saya. Berharap hari ini padang bulan. Hal pertama yang saya lakukan untuk mengisi waktu satu jam ini adalah mengambil air wudhu dilanjutkan shalat isya di kamar, gelap-gelapan. Awalnya setelah sholat, saya berencana untuk guling-guling di kasur saja. Ternyata ketika lampu mati, AC mati, suara bising AC yang biasanya terdengar malah berdengung di pikiran saya ketika saya hanya berdiam diri. Karena berasa terganggu dengan suara dengung tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk move on . Awalnya bongkar-bongkar stock snack yang tersisa di kamar, dan yang saya temukan hanya coklat Hershey’s dan Chic Choc. Setelah menghabiskan kedua coklat tersebut, muncul ide untuk skipping- an di dalam kamar. Alh...