Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Belajar Dari Sejarah (1) – Bangsa Romawi

Saya ingin sedikit berbagi kisah awal saya tertarik belajar tentang topik ini. Mulanya saya menemukan sebuah artikel di internet yang mengatakan kalo nenek moyang bangsa romawi itu adalah Aysu bin Ishaq bin Ibrahim. Nah, saya penasaran dong. Apa benar bangsa yang besar itu masih keturunan dari nabi Ibrahim as. Yang saya tahu saat itu, Romawi itu kan ada di Roma, Italia. Jauh banget lo jarak antara Italia dengan Palestina. Jadi beneran kah ini? Saya mulai lebih dalam lagi browsing di internet. Tapi informasi detail dan shahih tak kunjung didapat. Akhirnya saya menyerah. Tidak lama berselang, tadarus saya sudah masuk ke Surah Ar-Rum. Yang artinya   bangsa romawi.   Lah, ketemu lagi. Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman. Tuh kan, jadi pen...

Pohon Keluarga Bani Israil

Saya mulai tergerak untuk lebih menyelami mengenai kisah Nabi dan Rasul, sejak saya mengikuti sharing session yang dibawakan oleh seorang single mother mualaf (@ibujerapah), mengenai pentingnya berkisah bukan berdongeng. Menceritakan sebuah kisah, artinya cerita yang disampaikan memang pernah terjadi dimasa lampau, bukan karangan belaka dan ada sumber yang terpercaya. Dari situ terbukalah bahwa banyak kisah-kisah dalam Al-Quran yang bisa kita ceritakan ke anak-anak.    Akhirnya pembelajaran saya dimulai. Saya ingin lebih mendalami lagi kisah-kisah Nabi dan Rasul. Kemudian rasa penasaran saya muncul terhadap kaum yang sering sekali kita dengar namanya di Al-Quran, yakni bani Israil. Kita selalu mengkaitkan bani Israil dengan Yahudi. Padahal, menurut pandangan saya, sesungguhnya kaum bani Israil juga ada yang muslim dan ada yang non-muslim. Di majalah National Geographic edisi Desember 2007, malahan disebutkan “seabad yang lalu, 90% penduduk Bethlehem adalah umat Nasrani”, bukan...

Best Parenting/Educating Book

Tulisan hari ini dimaksudkan sebagai langkah memperbaiki diri. Memperbaiki diri sebagai pribadi, sebagai istri, dan sebagai ibu. Tercerahkan dari dua buku yang saya pegang sebagai pedoman untuk menjalankan peran sebagai orang tua, yakni buku parenting “Happy Little Soul” dan buku educating “Sekolah Apa Ini?” Saya tulis di-blog selain untuk berbagi, juga sebagai pengingat saya pribadi agar kembali ke jalurnya, sesuai dengan apa yang saya yakini terbaik untuk anak, sesuai dengan praktik-praktik yang dicontohkan dikedua buku tersebut. Ini beneran buku yang ditulis oleh para praktisi dan bukan hanya teori idealisme belaka. Buku pertama, “Happy Little Soul” Buku ini diawali oleh kutipan yang buat saya maknanya sungguh sangat mendalam (menohok). “Untuk ibuku yang tak kuingat kapan ia pernah marah dan memasang wajah cemberutnya” Yang saya tahu itu bukan saya. Kemudian saya berusaha mengingat-ingat. Pernahkan saya bertemu dengan sosok ibu yang tidak pernah marah? Tidak pernah memasang wa...

Ketika Tangan dan Kaki Berkata

Semalam saya diingatkan akan sebuah lagu yang pastinya akan sering diputar di bulan Ramadhan nanti. Selain itu, makna dari lagu ini pastinya juga diyakini kebenarannya oleh seluruh umat nabi Muhammad SAW. Memang manusia harus selalu diingatkan agar tidak mudah terlena dalam menjalani kehidupan di dunia. Saling mengingatkan juga bisa diartikan sebagai refreshment. Yang lupa jadi ingat. Yang tidak sadar menjadi sadar. Yang samar berlahan-lahan menjadi jelas. Dan lain-lain.  Sebuah lagu lama ciptaan bapak Taufiq Ismail, yang dinyanyikan dengan sangat apik oleh musisi senior Indonesia, alm. Krismansyah Rahadi ini, ternyata terinspirasi dari salah satu ayat Al-Qur’an.  اَلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلٰٓى اَفۡوَاهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَاۤ اَيۡدِيۡهِمۡ وَتَشۡهَدُ اَرۡجُلُهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka, dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. Yasin: 65). S...

Review Buku Clever Lands (2): Bakat

Melanjutkan review sebelumnya yang sempat tertunda. Clever Lands. Buku yang memberikan saya pandangan secara unik mengenai sistem pendidikan di lima negara yang dianggap sukses dalam mendidik generasi muda. Pada entri sebelumnya, saya memang lebih focus terhadap tingakatan dalam motivasi belajar dari sudut pandang siswa. Karena buat saya, motivasi belajar ini basic sekali tapi memberikan dampak yang besar terhadap proses belajar-mengajar.   Kenapa kita belajar? Kenapa kita sekolah? Apakah supaya pintar? Apakah supaya mendapat nilai yang bagus? Apakah supaya dapat membanggakan orang tua? Apakah agar dapat kuliah di universitas bergengsi? Apakah agar dapat bekerja di perusahaan yang bonafit? Apakah agar mendapatkan gelar, sehingga kita lebih dihargai didepan public? Jadi kenapa kita ingin belajar? Sampai dengan umur 30 tahun, jawaban kenapa saya ingin belajar adalah apa-apa yang sudah saya jabarkan di atas. Tapi setelah saya memiliki seorang anak, saya sendiri ingin a...