Langsung ke konten utama

Ketika Tangan dan Kaki Berkata

Semalam saya diingatkan akan sebuah lagu yang pastinya akan sering diputar di bulan Ramadhan nanti. Selain itu, makna dari lagu ini pastinya juga diyakini kebenarannya oleh seluruh umat nabi Muhammad SAW.

Memang manusia harus selalu diingatkan agar tidak mudah terlena dalam menjalani kehidupan di dunia. Saling mengingatkan juga bisa diartikan sebagai refreshment. Yang lupa jadi ingat. Yang tidak sadar menjadi sadar. Yang samar berlahan-lahan menjadi jelas. Dan lain-lain. 

Sebuah lagu lama ciptaan bapak Taufiq Ismail, yang dinyanyikan dengan sangat apik oleh musisi senior Indonesia, alm. Krismansyah Rahadi ini, ternyata terinspirasi dari salah satu ayat Al-Qur’an. 


اَلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلٰٓى اَفۡوَاهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَاۤ اَيۡدِيۡهِمۡ وَتَشۡهَدُ اَرۡجُلُهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ


Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka, dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. Yasin: 65).

Sebagian dari kita mungkin akan lebih familiar dengan lirik lagu dibawah ini ketimbang terjemahan dari salah satu ayat suci diatas.


Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya


Selanjutnya, dalam blog “Samudera Hikmah” yang saya baca, dijelaskan bagaimana Taufiq Ismail akhirnya dapat memindahkan makna pada ayat ke-65 dari surat Yasin ini kedalam lirik-lirik lagu.

Ayat tersebut maupun lagu yang dinyanyikan oleh Chrisye ini dapat menggetarkan hati banyak orang ketika mendengarnya. Sejenak saya berfikir, jadi apa saja yang harus kita perbuat di dunia ini, agar nantinya tangan dan kaki kita akan berkata hal-hal yang baik baik kepada Allah. Perihal itu, bisa kita temukan juga di Al-Qur'an. Terkhusus pada surah Luqman yang turun di kota Makkah. Berkisah tentang Luqman yang memberikan nasihat kepada anaknya. "Yaa bunayya. Ya, anakku."

Namun, sebelum kita menilik lebih jauh mengenai nasihat apa yang disampaikan Luqman kepada anaknya. Saya ingin berbagi salah satu kisah Luqman dengan anaknya.





Dikisahkan dalam sebuah riwayat, bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim telah memasuki pasar dengan menaiki seekor himar (keledai), sedangkan anaknya mengikutinya dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, orang-orang berkata, "Lihat itu orang tua yang tidak berperasaan, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki." 

Setelah mendengarkan desas-desus dari orang-orang tersebut maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat keduanya, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu." 

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun naik ke punggung himar itu bersama anaknya. Kemudian orang-orang berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, mereka sungguh menyiksa himar itu." Karena ia tidak suka mendengar percakapan orang, Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, dan himar itu tidak dikendarai." 

Dalam perjalanan pulang, Luqman al-Hakim menasihati anaknya mengenai sikap manusia dan ucapan-ucapan mereka. Ia berkata, "Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang lepas dari ucapannya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja."

Kemudian, Luqman berpesan kepada anaknya, yang semuanya terangkum dalam QS. Luqman:
  • QS. Luqman: 12 - Senantiasa bersyukur kepada Allah 
  • QS. Luqman: 13 - Janganlah mempersekutukan Allah 
  • QS. Luqman: 14 - Berbuat baiklah kepada kedua orang tua 
  • QS. Luqman: 16 - Sadarilah bahwa manusia senantiasa berada dalam pengawasan Allah 
  • QS. Luqman: 17 - Laksanakanlah sholat 
  • QS. Luqman: 17 - Suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar 
  • QS. Luqman: 17 - Bersabarlah terhadap apa yang menimpamu 
  • QS. Luqman: 18 - Janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh

Selamat mencoba. Saya juga masih berusaha untuk konsisten dalam implementasinya. Semangat. \m/


Komentar

  1. Semoga kita selalu dalam lindungan Alloh SWT.....terimakasih Bu Cany.....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Clever Lands: Motivasi

Gegara punya anak (dan instagram), kebiasaan saya yang lama sempat menghilang. Yakni membaca dan menulis. Sekarang, sedikit sedikit saya ingin mengembalikan kebiasaan baik itu. Dimulai dari membaca. Usai membaca rasanya ingin menuangkannya dalam tulisan dan berbagi ke orang banyak. Gegara punya anak (juga), saya jadi gemar membaca buku parenting dan educating, salah satunya buku berjudul  Clever Lands.  Yang membandingkan sistem pendidikan di lima negara yang dianggap sukses dalam mendidik generasi muda. “Good education is a product of collaboration”. Dimana dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari budaya, kebijakan pemerintah, sampai taktik dan strategi untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengajar. Motivasi adalah dorongan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang kerap terus melakukan aktivitas belajar dan mengajar. “Motivation 1.0 is simply that we have a drive for survival. Motivation 2.0 is based on the assumption that humans seek reward and avoid puni...

Obrolan di Meja Makan

Entri ini adalah kelanjutan dari obrolan gak penting di meja makan dan terkait dengan status yang dipasang salah satu temen kantor di whatsap-nya – “Menyibak Fenomenalitas Mangkuk Ayam Jago” Cerita ini timbul karena di ruang makan mess, tersedia dua jenis sendok berbeda bentuk, dimana salah satu bentuk sendok tidak lazim digunakan untuk makan. Cerita ini berlanjut ketika kami berempat berdebat mengenai bentuk sendok yang tidak lazim tersebut. Saya dan Candra merasa sendok tersebut tidak cocok digunakan untuk menyuap nasi, dikarenakan bentuknya yang bulat dan terlalu besar dan lebih cocok digunakan sebagai sendok sup. Salah satu teman membela diri dengan pernyataan bahwa sendok inilah yang biasanya digunakan orang-orang Korea untuk makan nasi. Namun, setelah kami bertiga menilik lebih lanjut, bentuk kepala sendok bisa jadi mirip dengan sendok-sendok yang biasa digunakan orang-orang Korea. Tapi dari segi panjang sendok, jelas sangat berbeda dengan sendok Korea, yang setidak...

One Point Five Degree of Separation

  Akhir-akhir ini saya lagi seneng banget dengerin lagu-lagunya The Script. Dan disetiap ada kesempatan karaoke bareng temen-temen kantor, pasti setidaknya ada satu lagu The Script yang kita nyanyiin bareng. Irama yang dimainkan pada setiap lagunya enak banget untuk didengerin sebelum tidur, selagi di bus menuju kantor atau pulang dari kantor, atau selagi nunggu antrian mandi. Kesukaan saya pada lagu-lagu The Script berawal dari irama musiknya yang enak didengar. Entah lagu itu bercerita tentang apa, atau tentang siapa, pokoknya saya langsung jatuh hati pada semua lagunya. Berawal dari suka, saya mulai menyelami setiap lirik pada lagu-lagu The Script. Dan ternyata, hampir disetiap lagunya mengandung makna seorang "brokenhearted man", baik yang digambarkan secara frontal maupun secara eksplisit. Contohnya saja lagu yang paling sering diputer jaman kuliah dulu, “How can I move on when I still in love with you?” … “Thinking maybe you’ll come back here to ...