Langsung ke konten utama

Review Buku Clever Lands: Motivasi




Gegara punya anak (dan instagram), kebiasaan saya yang lama sempat menghilang. Yakni membaca dan menulis. Sekarang, sedikit sedikit saya ingin mengembalikan kebiasaan baik itu. Dimulai dari membaca. Usai membaca rasanya ingin menuangkannya dalam tulisan dan berbagi ke orang banyak.

Gegara punya anak (juga), saya jadi gemar membaca buku parenting dan educating, salah satunya buku berjudul Clever Lands. 

Yang membandingkan sistem pendidikan di lima negara yang dianggap sukses dalam mendidik generasi muda. “Good education is a product of collaboration”. Dimana dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari budaya, kebijakan pemerintah, sampai taktik dan strategi untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengajar. Motivasi adalah dorongan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang kerap terus melakukan aktivitas belajar dan mengajar.

“Motivation 1.0 is simply that we have a drive for survival. Motivation 2.0 is based on the assumption that humans seek reward and avoid punishment. Motivation 3.0 simply for inherent satisfaction they get from activity itself without any external reward.” (Drive, by Daniel Pink)

Jadi, apa motivasi anak anak di negara Jepang, China, dan Kanada? Yang membuat mereka semangat untuk terus belajar? Apa pendekatan yang digunakan pemerintah di negara Finlandia dan Singapur? Yang membuat mereka  dapat melahirkan generasi generasi muda yang berkualitas?
Dibawah ini adalah potongan potongan dokumen riset perjalanan Lucy Crehan yang dapat menjawab pertanyaan pertanyaan di atas.



Jepang.

“Japan is a country where if you go into society you have to go by the rules. So you have to first learn in school to go by the rules.”

“Children are drawn in to the important of human relationship. So they were put in a han - a group of four or five children that they would do everything with for the first month, until the han grouping changed.”

“Rentai sekinin – collective responsibility. Children will naturally want to be part of the group. And their peer group will encourage them to take part in the task. This way children learn that they are needed by the group. And learn to take pride in achievement accomplished as a group.”

“There are good things and bad things about this group feeling in the class. You feel close to the others. But on the flip side, it means you feel controlled, like you cant give your opinion, and you cant think any differently from the rest of the group.”

Dari potongan potongan diatas, saya melihat motivasi belajar yang ingin dibentuk di Jepang mengikuti model motivasi 1.0. Dimana jika seseorang tidak mengikuti garis yang sudah diputuskan dalam suatu kelompok, maka orang tersebut akan mendapatkan masalah. Bisa berupa dikucilkan atau bullying. Namun, jika seluruh anggota dapat berjalan berdampingan dan selaras maka seluruh orang akan mendapatkan manfaat yang sama dari proses belajar tersebut.

China.

“Chinese student believe that studying hard contributes to success. They are more likely to view achievement as a product of effort rather than ability.”

“Teacher frequently asked the most hard working student, not the highest achieving one, to stand up receive applause from peers.”

“Student do a huge amount of practice on each topic as part of their homework. The textbook guide this offering progressively more difficult question for student to tackle, to make student master things, to feel the intuitive side of it.”

“When they are solving more complicated problem, this part of the problem come easily to them. Once a child starts to excel at something, they get praise, admiration, and satisfaction. This build confidence and make the once not fun activity fun.”

Berbeda dengan jepang yang mengutamakan kualitas suatu kelompok. China lebih individualis dalam proses belajarnya. Pada akhirnya motivasi yang terbentuk di China adalah motivasi 2.0. Dimana, semakin seseorang rajin belajar, maka semakin banyak pencapaian dan penghargaan yang akan diperolehnya. Sebaliknya, semakin seseorang malas untuk belajar, maka ia akan semakin tertinggal.

Kanada.

“There is an oportunity for the young people to form the meaningful, positive relationship with a responsible adult (counsellor) who care about their education.”

“The canadian strategy seems to be to get them involved by making them feel part of a school community using extracurricular activities and stressing the importance of human relationship to do this.”

“Secondary education is underpinned by the commitment to extend flexibility to student. Children who are not finding regular classwork that challanging, they have the chance to be streched too. They are often taken out in small group to work on additional project. This approach is getting the student from different grade (intelectually equal) together to follow their interest through independent works.”

Terlihat sekali kalau kanada ini, strata motivasi belajarnya paling tinggi dibanding negara lainnya. Motivasi 3.0. Pendidikan di kanada lebih fleksibel untuk memenuhi masing masing kebutuhan individu muridnya. Mereka menyediakan banyak wadah untuk menampung keberagaman culture. Belum lagi keseimbangan dalam sistem pendidikan mereka. Seimbang antara akademik dan non-akademik (kognitif, sosial, dan softskill). Seimbang dalam memberikan support kepada para murid. Murid yang tertinggal diberikan support tambahan untuk mengejar ketertinggalannya. Sedangkan murid yang lebih pintar diberikan tantangan tambahan sesuai dengan ketertarikannya.

(to be continue)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obrolan di Meja Makan

Entri ini adalah kelanjutan dari obrolan gak penting di meja makan dan terkait dengan status yang dipasang salah satu temen kantor di whatsap-nya – “Menyibak Fenomenalitas Mangkuk Ayam Jago” Cerita ini timbul karena di ruang makan mess, tersedia dua jenis sendok berbeda bentuk, dimana salah satu bentuk sendok tidak lazim digunakan untuk makan. Cerita ini berlanjut ketika kami berempat berdebat mengenai bentuk sendok yang tidak lazim tersebut. Saya dan Candra merasa sendok tersebut tidak cocok digunakan untuk menyuap nasi, dikarenakan bentuknya yang bulat dan terlalu besar dan lebih cocok digunakan sebagai sendok sup. Salah satu teman membela diri dengan pernyataan bahwa sendok inilah yang biasanya digunakan orang-orang Korea untuk makan nasi. Namun, setelah kami bertiga menilik lebih lanjut, bentuk kepala sendok bisa jadi mirip dengan sendok-sendok yang biasa digunakan orang-orang Korea. Tapi dari segi panjang sendok, jelas sangat berbeda dengan sendok Korea, yang setidak...

One Point Five Degree of Separation

  Akhir-akhir ini saya lagi seneng banget dengerin lagu-lagunya The Script. Dan disetiap ada kesempatan karaoke bareng temen-temen kantor, pasti setidaknya ada satu lagu The Script yang kita nyanyiin bareng. Irama yang dimainkan pada setiap lagunya enak banget untuk didengerin sebelum tidur, selagi di bus menuju kantor atau pulang dari kantor, atau selagi nunggu antrian mandi. Kesukaan saya pada lagu-lagu The Script berawal dari irama musiknya yang enak didengar. Entah lagu itu bercerita tentang apa, atau tentang siapa, pokoknya saya langsung jatuh hati pada semua lagunya. Berawal dari suka, saya mulai menyelami setiap lirik pada lagu-lagu The Script. Dan ternyata, hampir disetiap lagunya mengandung makna seorang "brokenhearted man", baik yang digambarkan secara frontal maupun secara eksplisit. Contohnya saja lagu yang paling sering diputer jaman kuliah dulu, “How can I move on when I still in love with you?” … “Thinking maybe you’ll come back here to ...