Berbagai travel agent yang menawarkan paket umroh reguler,
biasanya menawarkan paket umroh tidak hanya sekali, tetapi bisa dua sampai tiga
kali umroh per keberangkatan. Salah satu wajib umroh adalah ihram dari miqat
umroh.
Miqat sendiri merupakan batas bagi dimulainya ibadah umroh.
Bagi jama’ah yang datang dari Madinah, tempat miqatnya ada di Dzulhulaifah Bir
Ali. Bagi jama’ah yang berada di kota Makkah, miqat untuk umroh ialah keluar
dari tanah haram Makkah, yaitu sebaiknya di Ji’ranah, Tan’eim, atau Hudaibiyah.
Pengalaman saya, tempat miqat yang paling mudah dijangkau
dari kota Makkah, ialah di Tan’eim. Karena lokasinya tidak terlalu jauh, dan
tersedia sarana transportasi yang nyaman dan efisien, berupa bus. Efisien
disini selain karena harga karcisnya yang sangat ekonomis, untuk menjangkau bus
ini juga mudah. Karena bus ini beroperasi di dekat Masjidil Haram.
Informasi ini saya peroleh dari salah seorang mas-mas TKI
yang membantu menyiapkan makanan kami selama di tanah suci. Sebagai
perbandingan, jika menggunakan taxi, supir taxi rata-rata akan menawarkan harga
sekitar SR 50 pulang pergi dari Masjidil Haram menuju Tan’eim. Namun, jika
menggunakan bus SAPTCO ini, kita hanya diharuskan membayar SR 4 pulang pergi.
Pengalaman saya setelah mencicipi bus ini, memang bus ini
sangat recommended sekali. Bus ini dilengkapi dengan AC yang baik, dan sistem
pembayarannya menggunakan karcis. Selain itu, menurut saya bus ini relatif
lebih aman dibandingkan jika kita bepergian menggunakan taxi, terutama bagi
para jama’ah wanita.
Herannya, ketika saya berada di Masjidil Haram, saya sangat
mudah bertemu dengan jama’ah lainnya, sesama jama’ah Indonesia. Namun, ketika
saya menaiki bus SAPTCO menuju masjid Aisyah ra., saya tidak bertemu dengan
satu pun jama’ah dari Indonesia, pulang pergi. Malahan, satu orang Indonesia
yang sempat kami temui di dalam bus bukan merupakan jama’ah umroh melainkan TKI
yang sudah bekerja di KSA cukup lama. Beliau menumpang bus ini karena mobil
yang dikendarainya di parkir di tempat yang cukup jauh dikarenakan keterbatasan
lahan parkir di Makkah.
Menurut beliau, kurangnya sosialisasi mengenai alternatif
moda transportasi ini baik dari pihak travel agent, maupun kementrian
keagamaan, menyebabkan sedikitnya jama’ah Indonesia yang memanfaatkan
ketersediaan bus tersebut. Adanya alternatif ini dapat memudahkan para jama’ah
yang ingin melakukan ibadah umroh secara mandiri lebih dari sekali. Dan
pastinya sangat hemat, aman, dan nyaman.
![]() |
For Your Comment About the Driver or the Bus |
![]() |
Bus SAPTCO SR 4 |
![]() |
Penumpang Bus |
![]() |
Masjid Aisyah ra., Tan'eim |
Komentar
Posting Komentar