Langsung ke konten utama

Obrolan di Meja Makan


Entri ini adalah kelanjutan dari obrolan gak penting di meja makan dan terkait dengan status yang dipasang salah satu temen kantor di whatsap-nya – “Menyibak Fenomenalitas Mangkuk Ayam Jago”

Cerita ini timbul karena di ruang makan mess, tersedia dua jenis sendok berbeda bentuk, dimana salah satu bentuk sendok tidak lazim digunakan untuk makan. Cerita ini berlanjut ketika kami berempat berdebat mengenai bentuk sendok yang tidak lazim tersebut. Saya dan Candra merasa sendok tersebut tidak cocok digunakan untuk menyuap nasi, dikarenakan bentuknya yang bulat dan terlalu besar dan lebih cocok digunakan sebagai sendok sup. Salah satu teman membela diri dengan pernyataan bahwa sendok inilah yang biasanya digunakan orang-orang Korea untuk makan nasi. Namun, setelah kami bertiga menilik lebih lanjut, bentuk kepala sendok bisa jadi mirip dengan sendok-sendok yang biasa digunakan orang-orang Korea. Tapi dari segi panjang sendok, jelas sangat berbeda dengan sendok Korea, yang setidaknya ada dijual di Muji Store.

Apapun makanannya, sendoknya..


Obrolan gak penting ini berlanjut dengan topic bahasan sendok lainnya, yang lazim digunakan oleh orang Indonesia dengan bentuk kepala sendok lonjong/bulat seperti telur. Dan hebatnya, Candra yang notabene tinggal di Gresik, saya yang tinggal di Bontang, Ana yang dari kecil tinggal di Banjarmasin, dan Jessica yang tinggal di Jakarta, ternyata di rumah, kami menggunakan sendok dengan nama brand yang sama. DOLL. Bisa jadi merk sendok ini sangat terkenal seantero Indonesia, dikarenakan bentuknya yang elegan dan harganya yang terjangkau untuk dibeli dalam jumlah massal. Kenapa dalam jumlah massal? Karena, sendok ini bisanya akan dikeluarkan dari tempat persembunyiannya di rumah ketika ada acara pengajian atau arisan di rumah. 
Setelah puas ngomongin sendok, tiba-tiba obrolan beralih ke mangkuk. Salah satu teman menanyakan dari mana asal mangkuk ayam jago yang biasa digunakan tukang bakso, tukang mie ayam, tukang es campur, tukang soto, tukang bubur, dan tukang-tukang lainnya untuk berjualan? Tidak lain, tidak bukan, kami bertiga serempak menjawab, bonus mangkuk cantik dari AJINOMOTO. Candra yang mendengar jawaban kompak kami bertiga langsung ketawa ngakak dengan penuh kemenangan. Prasangka kami bertiga sama dengannya, sebelum dia menonton salah satu film Thailand, dimana pada film tersebut terdapat scene yang menampilkan si mangkok ayam jago ini. “Loh, kok mangkuknya tukang bakso andalannya Indonesia bisa sampe ke Thailand?” Karena saya jadi ikutan penasaran, akhirnya misi menyibak fenomenalitas mangkuk ayam jago dimulai. 


Cock Bowl Phenomena


Setelah browsing-browsing di Google, saya menemukan fakta menarik terkait dengan misteri mangkuk legendaris ini. Faktanya, saya baru menyadari bahwa ternyata di Indonesia, sudah banyak orang-orang yang mempertanyakan sang mangkuk ayam jago ini. “Kenapa mangkuk ini bisa digunakan oleh hampir seluruh abang-abang tukang lewat? Kenapa gambarnya harus ayam jago? Darimana sey asal mangkuk nya? Benerankah ini mangkuk hadiah? Harus beli berapa ajinomoto baru bisa dapat mangkuk ini?” Dan pertanyaan terakhir, “Kenapa mangkuk ini bisa ada di sebuah scene film Thailand?”

Dan seluruh pertanyaan itu dijawab dengan kemungkinan-kemungkinan atau asumsi yang dibangun oleh para penjawabnya. Menurut salah seorang penjual bakso, yang dikutib dari sebuah blog, makna dari gambar ayam jago itu sangat sederhana, “Ayam jago tu ngelambangin kemakmuran rejeki. Makanye ada pepatah, kalo bangun kudu pagi-pagi kalo nggak mau rejekinye dipatok ayam.”

Fakta lainnya yang saya temukan, bahkan ada seorang Malaysia yang menyadari hal unik ini. “I started noticing that wherever I went to eat street food, the chicken sketch was to be found on the side of my bowl.” 

Asumsi yang bisa saya dan teman-teman saya simpulkan dari hasil googling adalah, mangkuk dengan motif ayam jago ini, kemungkinan sudah diproduksi sejak jaman dahulu kala pada masa dinasti entah siapa di China. Dengan adanya jalur sutra dan jalur-jalur lainnya, maka daerah tujuan dagang China merambah ke wilayah Asia lainnya, termasuk ke regional Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Di Indonesia, segala macam porselin atau keramik “made in China” dijajakan, termasuk mangkuk ayam jago tersebut. Hingga kini, mangkuk ayam jago tersebut telah bermetamorfosis dan mengalami asimilasi budaya dan tetap di produksi secara massif dan bahkan bisa sampai ke tangan para abang-abang tukang lewat, dimana mangkuk ayam jago “KW super” ini pastinya harganya lebih murah jika dibandingkan dengan mangkok ayam jago antik asli dari negri tembok raksasa tersebut.  

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Clever Lands: Motivasi

Gegara punya anak (dan instagram), kebiasaan saya yang lama sempat menghilang. Yakni membaca dan menulis. Sekarang, sedikit sedikit saya ingin mengembalikan kebiasaan baik itu. Dimulai dari membaca. Usai membaca rasanya ingin menuangkannya dalam tulisan dan berbagi ke orang banyak. Gegara punya anak (juga), saya jadi gemar membaca buku parenting dan educating, salah satunya buku berjudul  Clever Lands.  Yang membandingkan sistem pendidikan di lima negara yang dianggap sukses dalam mendidik generasi muda. “Good education is a product of collaboration”. Dimana dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari budaya, kebijakan pemerintah, sampai taktik dan strategi untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengajar. Motivasi adalah dorongan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang kerap terus melakukan aktivitas belajar dan mengajar. “Motivation 1.0 is simply that we have a drive for survival. Motivation 2.0 is based on the assumption that humans seek reward and avoid puni...

One Point Five Degree of Separation

  Akhir-akhir ini saya lagi seneng banget dengerin lagu-lagunya The Script. Dan disetiap ada kesempatan karaoke bareng temen-temen kantor, pasti setidaknya ada satu lagu The Script yang kita nyanyiin bareng. Irama yang dimainkan pada setiap lagunya enak banget untuk didengerin sebelum tidur, selagi di bus menuju kantor atau pulang dari kantor, atau selagi nunggu antrian mandi. Kesukaan saya pada lagu-lagu The Script berawal dari irama musiknya yang enak didengar. Entah lagu itu bercerita tentang apa, atau tentang siapa, pokoknya saya langsung jatuh hati pada semua lagunya. Berawal dari suka, saya mulai menyelami setiap lirik pada lagu-lagu The Script. Dan ternyata, hampir disetiap lagunya mengandung makna seorang "brokenhearted man", baik yang digambarkan secara frontal maupun secara eksplisit. Contohnya saja lagu yang paling sering diputer jaman kuliah dulu, “How can I move on when I still in love with you?” … “Thinking maybe you’ll come back here to ...