Langsung ke konten utama

Brain and Movie

Berikut ini adalah film-film yang recommended untuk ditonton. Selain bikin merinding karena bisa bikin tersentuh, film ini juga membuka wawasan kita tentang kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada otak kita atau orang-orang disekitar kita.

Yang pertama, A Beautiful Mind dengan penyakit schizophrenia yang diderita si John Nash. Awal mula nonton film ini, atas rekomentasi dari partner tugas akhir saya. Karena kita berdua sama-sama mengambil topik bahasan Revenue Management, yang mana pendekatan yang digunakan adalah Game Theory dan persamaan equilibrium, yang tidak lain tidak bukan adalah hasil karya dari si John Nash.


Kedua, film Moment to Remember, yang sukses membuat saya dan teman kos mrebes mili nontonnya. Mana yang lebih sedih? Ditinggal mati orang yang disukai atau dilupakan orang yang disukai karena penyakit Alzheimer ? Kalo nonton film ini, jadi keinget sama film lainnya yang mirip, berjudul "50 First Date" (* yang ini versi happy ending-nya).



Terakhir, film Taare Zameen Par. Film India ini bikin gregetan, karena lucu dan sedih di pertengahan ceritanya. Film ini favorit banget dan sudah berkali-kali saya puter. Pertama kali nonton film ini, saya jadi keingat sama teman SD saya dulu. Sepertinya dulu saya punya teman yang mirip banget seperti Ishan. Dulu, dia susah banget disuruh belajar di sekolah. Susah diatur. Tapi ibunya kekeuh nyekolahin dia di sekolah normal, walau guru-guru merekomendasikan untuk dipindahkan ke sekolah "luar biasa". Karena kita gak pernah sekelas, saya jadi gak sadar kapan terakhir kali ketemu dia? Apa dia juga ternyata penderita dyslexia? Kira-kira dimana ya dia sekarang? (* jadi kepikiran).




* Penjelasan mengenai kelainan otak di atas, dapat disimak lebih lanjut di wikipedia.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Clever Lands: Motivasi

Gegara punya anak (dan instagram), kebiasaan saya yang lama sempat menghilang. Yakni membaca dan menulis. Sekarang, sedikit sedikit saya ingin mengembalikan kebiasaan baik itu. Dimulai dari membaca. Usai membaca rasanya ingin menuangkannya dalam tulisan dan berbagi ke orang banyak. Gegara punya anak (juga), saya jadi gemar membaca buku parenting dan educating, salah satunya buku berjudul  Clever Lands.  Yang membandingkan sistem pendidikan di lima negara yang dianggap sukses dalam mendidik generasi muda. “Good education is a product of collaboration”. Dimana dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari budaya, kebijakan pemerintah, sampai taktik dan strategi untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengajar. Motivasi adalah dorongan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang kerap terus melakukan aktivitas belajar dan mengajar. “Motivation 1.0 is simply that we have a drive for survival. Motivation 2.0 is based on the assumption that humans seek reward and avoid puni...

Obrolan di Meja Makan

Entri ini adalah kelanjutan dari obrolan gak penting di meja makan dan terkait dengan status yang dipasang salah satu temen kantor di whatsap-nya – “Menyibak Fenomenalitas Mangkuk Ayam Jago” Cerita ini timbul karena di ruang makan mess, tersedia dua jenis sendok berbeda bentuk, dimana salah satu bentuk sendok tidak lazim digunakan untuk makan. Cerita ini berlanjut ketika kami berempat berdebat mengenai bentuk sendok yang tidak lazim tersebut. Saya dan Candra merasa sendok tersebut tidak cocok digunakan untuk menyuap nasi, dikarenakan bentuknya yang bulat dan terlalu besar dan lebih cocok digunakan sebagai sendok sup. Salah satu teman membela diri dengan pernyataan bahwa sendok inilah yang biasanya digunakan orang-orang Korea untuk makan nasi. Namun, setelah kami bertiga menilik lebih lanjut, bentuk kepala sendok bisa jadi mirip dengan sendok-sendok yang biasa digunakan orang-orang Korea. Tapi dari segi panjang sendok, jelas sangat berbeda dengan sendok Korea, yang setidak...

One Point Five Degree of Separation

  Akhir-akhir ini saya lagi seneng banget dengerin lagu-lagunya The Script. Dan disetiap ada kesempatan karaoke bareng temen-temen kantor, pasti setidaknya ada satu lagu The Script yang kita nyanyiin bareng. Irama yang dimainkan pada setiap lagunya enak banget untuk didengerin sebelum tidur, selagi di bus menuju kantor atau pulang dari kantor, atau selagi nunggu antrian mandi. Kesukaan saya pada lagu-lagu The Script berawal dari irama musiknya yang enak didengar. Entah lagu itu bercerita tentang apa, atau tentang siapa, pokoknya saya langsung jatuh hati pada semua lagunya. Berawal dari suka, saya mulai menyelami setiap lirik pada lagu-lagu The Script. Dan ternyata, hampir disetiap lagunya mengandung makna seorang "brokenhearted man", baik yang digambarkan secara frontal maupun secara eksplisit. Contohnya saja lagu yang paling sering diputer jaman kuliah dulu, “How can I move on when I still in love with you?” … “Thinking maybe you’ll come back here to ...