Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Carribean Van Java

Bulan April 2011, saya berpetualang ke sebuah tempat di utara Pulau Jawa, tepatnya di utara Jepara, dan lebih jelasnya, saya berlibur ke Karimun Jawa selama tiga hari dua malam. Kyyyaa. Senengnya. Eitss,, tunggu dulu. Jalan yang harus saya tempuh untuk mencapai Karimun Jawa bisa dikatakan cukup ribet. Saya harus berangkat jam 12 siang dari Yogyakarta menuju Semarang. Dan sayangnya, saya salah memilih terminal yang seharusnya untuk turun, sehingga saya malahan harus menuju terminal Terboyo melewati tengah kota Semarang yang terkenal padatnya, bukannya melewati jalan tol. Sampai di terminal Terboyo sekitar pukul enam sore. Dan untungnya, saya tidak tertinggal bus terakhir jurusan Jepara ini. Minibus yang saya tumpangi cukup padat, sehingga saya harus berdiri sampai setengah dari perjalanan menuju Jepara. Hikkksss. Namun, banyak hal-hal unik yang saya temukan ketika akan berangkat ke Karimun, termasuk berkenalan dengan teman baru di bus. Hehheh. Sampai di Jepara pukul sembilan malam...

Benny Story

Setelah membaca buku “The Hundred-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappered” ada satu kisah yang menurut saya cukup berkesan. Kisah tentang seorang karakter bernama Benny. Let’s enjoy the story: It all began when Benny and his one-year older brother, Bosse, spent several summers with their uncle Frank in Dalarna. Uncle Frank was a successful entrepreneur who owned and run a number of different local businesses. Uncle Frank sold everything from campers to gravel and most things in between. Besides eating and sleeping, work was his great passion. Anyway, Benny and Bosse had been sent to Dalarna by their father, on the grounds that the children needed some fresh air. It is doubtful whether they got much of that, because Benny and Bosse were quickly trained to look after the big stone crushing machine at Uncle Frank’s gravel pit. The boys liked working there, and for two months they had to breathe in stone dust rather than fresh air. In the evenings, uncle ...

Manusia Auksin

Dalam terang kita tumbuh subur Dan dalam gelap kita menjadi lebih tinggi Lebih dewasa Kita juga tidak boleh menyerah mencari cahaya Layaknya auksin yang membimbing tumbuhan Untuk menuju arah datangnya cahaya Ketika tidak ada harapan, Kita harus berusaha menemukan harapan dengan cara kita sendiri Dengan demikian kita akan tetap tumbuh subur Entah ada Atau tidak ada matahari dalam hidup kita (Bagus Arya Wirapati, Indonesia Mengajar) Note: Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan pembentukan bunga yang berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel. Auksin berperan penting dalam pertumbuhan tumbuhan (Wikipedia)